Lebih dari dua pekan ini sungguh sangat melelahkan aku. Tidak hanya melelahkan secara fisik, secara ruhiyah pun aku kecape'an. Kerjaan kantor begitu dahsyatnya mengejar-ngejarku. Adanya reorganisasi direktorat kantorku ini berimbas pada banyak hal yg harus dilakukan oleh kantor2 operasional di daerah2, termasuk di kantorku. Ya, penyesuaian2 itu, dari kantor lama ke kantor baru -plus juga adanya sedikit perubahan di tingkat departemen- membuahkan banyak kerjaan yg kudu diselesaikan segera. Deadline2 yg mepet saling berlomba untuk minta cepet2 dituntaskan. Dan salah satunya akulah, yg ketiban rejeki untuk segera menyelesaikan beberapa urusan itu. Jumlah pegawai yg lebih sedikit dibanding sebelum kantor ini direorganisasi, makin menguatkan kesan sibuknya kondisi kerjaan yg ada.
Di luar itu, yg menambah kelelahanku adalah adanya tugas kepanitiaan di kampung pada tujuhbelasan kemaren. Yg membuatku tambah lelah lagi secara psikis adalah kenyataan yg terjadi bahwa panitia yg ada tidak berjalan dg baik & optimal. Banyak agenda yg dihandle oleh pengurus RT nya langsung. Aku yg memang sebenarnya kurang terbiasa ngurus & ngikutin acara2 kekgituan (tau sendiri, kan...tujuhbelasan itu kek apa?), hanya sekadar ngebantu jadi sekretaris panitianya, jadi makin nggak enak. Sang ketua -boss panitia ini- sering nggak muncul (dg berbage alasannya), panitia yg laen belum terkoordinasi dg baek. Jadilah acara2 tujuhbelasan itu berjalan seadanya. Tetep 'alhamdulillah' sih, acaranya bisa berjalan. Tapi, ya .. itu, bejalannya dg cukup 'sempoyongan'. Memang, akhirnya yg kami prioritaskan adalah acara utk anak2 (buat nggembirain mereka) dan jalan santai. Yg terakhir ini merupakan acara taonan yg selalu diadakan; jalan2 bareng, banyak keluarga satu kampung/RT, terus bagi2 durprez.
Dua kesibukan tadi masih harus disertai dg aktivitas tetepku di luar kerjaan, yg biasanya kulakukan pada waktu malam harinya, setelah pulang kantor. Kegiatan bersama temen2 utk saling berbagi tentang keberislaman kita. Biar kita tidak hanya berislam karena keturunan aja. Biar kita makin bertambah wawasan kita. Biar kita makin tau & makin bisa menyesuaikan diri lebih dekat dg apa yg kita anut. Juga, untuk selanjutnya, biar kita bisa ikut berbagi ato membagikannya -ilmu ato pengalaman itu- ke orang laen. Makanya, kalo dirasa memunkinkan -dalam forum sharing/ta'lim itu- biasanya sekalian kita bikin agenda acara laen yg bisa memberi manfaat ke orang laen yg lebih banyak.
Di tengah2 aktivitas macam itulah -juga tentunya rutinitas dalam keluarga yg tetep berjalan- lelah & cape' itu menghinggapi. Parahnya, rutinitas laen yg mestinya bisa kujaga pula dg baek, malahan terlalaikan. Tilawah quran ku cukup berantakan. Hubunganku dg Yg di Atas, walo tetep dilakukan -& selalu dijaga utk bisa shalat jamaah, misalnya- namun kurang terasa kenikmatannya. 'Tarikan' bumi nampaknya cukup kuat menyedot energiku.
Berhenti sejenak utk menata kembali, kukira pilihan bijak yg mesti dilakukan.
* * *
Kurang lebih dua pekan lagi Tamu Agung itu kan hadir. Aku harus bisa menyambutnya dengan sebaik2nya. Menghormati dan menghargainya. Memuliakannya, sebagaimana tamu lain yg juga sangat disarankan bagi kita utk memuliakannya. “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya”.
Sembari menata kembali, lepas dari jeratan kesibukan yg 'nggak-tekendali-lagi', sekaligus siap2 menyambut Tamu Agung yg sudah makin dekat, hampir sampai di depan pintu rumah. Aku harus menata diri dulu. Agar aku pantas dan sopan dalam menyambut kedatangannya. Agar dia juga betah bertamu kepadaku. Agar dia tidak segan2 memberikan hadiah yg bermanfaat buatku. Agar dia tidak kecewa menghampiriku. Agar dia bisa menceritakan kegembiraan dan kepuasannya selama bertamu ke tempatku, ketika dia saatnya pergi kembali nanti.
AHLAN WA SAHLAN YAA RAMADHAAN
Selamat datang wahai bulan suci Ramadhan
*gambare saka kene*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment