Wednesday, July 18, 2007

Mengeluh

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang menegakkan shalat

Begitulah manusia...
Dia diciptakan, salah satunya dengan memiliki kecenderungan untuk berkeluh kesah. Tentang apa saja. Di waktu kapan saja. Tidak jarang, ditujukan kepada siapa saja.
Itu memang sudah ‘melekat’ padanya.
Ada orang yg sedikit2 mesti ngeluh. Apa aja mesti dikeluhin. Kepada siapa pun dia mengeluh. Dapat nikmat aja ngeluh (yg katanya kurang banyak lah, qo’ kayak gini aja, qo’ yg di sana lebih banyak dari aku, dsb...), apalagi dapat musibah ato cobaan, hal2 yg memang “dimaklumi” untuk ditanggapi dengan keluh kesah. Parahnya, orang kek gini sangat berpotensi untuk menjadi agen penyebar virus keluhan. Tidak sedikit ada orang, anak, murid, yg pinter mengeluh, karena bersama dia ada pakar mengeluh. Duhh... :(
Ada juga orang yg ngungkapin keluhannya dengan hati2, pilih2 orang, pilih2 kata dst.. klo mo ngeluarin keluhannya. Ngga sembarangan dia ngeluarinnya, ngga mo ngobral lah… Malu…
Walo ada orang2 yg bertekad untuk tetap tegar, tabah, tidak mau cengeng, tidak mau membebani orang laen, …tapi teteeep aja, sifat itu sesungguh telah melekat pada manusia, sebagai fitrahnya. Tidak bisa diingkari & dihindari. Mau ga mau (hehehe..harus mau, ya).

Nah, kata ust Saiful Islam Mubarak (yg dari Bandung itu), ketika bliau ada kesempatan mampir & ngisi taushiyah di kota ini, sesungguhnya kita hidup adalah untuk beribadah kepada Allah, agar kita bertakwa kepadanya. Karena itu, segala kondisi yg terjadi pada kita, segala keadaan yg kita alami, mesti kita sikapi dan kita tanggapi untuk (dalam rangka) ketakwaan kita kepada-Nya. Termasuk kondisi2 kita ketika marah, sedih, mengeluh, dsb, itu harus dilakukan (ato disikapi) agar bermanfaat bagi peningkatan ketakwaan kita.
Nah, lo…nyambung ga nih… Klo kita dapat nikmat, kita lagi suka, kita kaya,,, adalah wajar jika kita harus memanfaatkannya untuk meningkatkan takwa kita. Tapi pas giliran kita kena musibah, lagi sedih dan banyak keluhan, ato kita miskin,,, gimana cara manfaatinnya agar kita makin bertakwa? Yup, ketika kondisinya seperti yg disebutkan pada bagian yg terakhir tadi maka kita harus tetap menghadapinya untuk makin dekat kepada Allah. Ketika marah misalnya kita harus segera ingat untuk tidak melampiaskan secara berlebihan dan merugikan, syukur2 bisa segera ambil air wudhu (berwudhu maksudnya, ga cuma ambil airnya duank ). Ketika sedang duka, ada masalah, curhatlah secara proporsional untuk mendapatkan solusinya, bagus banget kalo menyampaikan keluhannya pada Tuhan kita. Ketika kita miskin, yaa kita harus bangkit dari kemiskinan itu dengan ikhtiar mencari nafkah yg halal. De es te…

* * *
back to ‘mengeluh'…

Kemaren aku mengalami & melakukannya. Di dalam salah satu milis dari beberapa milis yg kuikuti. Akhirnya keluarlah ‘keluhan’ itu dariku. ‘Keluhan’ yg sebenarnya aku sendiri tidak suka untuk memperdengarkannya kepada orang lain. Yg selama ini aku tahan2, dan memang –alhamdulillah– selama ini aku bisa menyiasati & menikmati kondisi itu (yg kukeluhkan) relatif dengan baik, dengan aman.
Keluhan itu akhirnya keluar juga. Setelah ada postingan dari teman yg menyampaikan pengalamannya [baca: keluhannya]. Keluhan di atas keluhan. Bagiku (keluhan) itu perlu disikapi secara simpatik. Dari tulisan dia, serasa aku tidak bisa menahan liukan jari2 ini untuk terus begerak di atas keyboard di depanku. Ungkapkan peduliku, bahwa dia tidak sendirian, masih ada orang2 laennya yg juga mengalaminya. Itu dimaksudkan juga untuk menggugah kesadaran-bersama temen2 milis akan adanya kondisi itu, bahwa itu tidak bisa dipungkiri. Harapannya akan ada ‘tindak balas’ yg mudah2an bisa membantu mengatasi problem yg ada.
Jangan biarkan keluhan2 itu berlalu begitu saja. Harus ada proses saling mengingatkan. Bahwa tidak ada kebaikan pada keluh kesah yg berlarut-larut. Tidak bagus terus melarutkan diri dalam keluhan, dalam kesedihan. Juga harus ada tindakan yg meringankan beban. Bahwa kita perlu membantu orang2 yg perlu pertolongan. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita pada saat kita memerlukannya kelak … di akhirat.

* sory, ya .. isi keluhan itu tidak perlu lah kuulang di ‘forum’ ini. Smg tidak mengurangi kenyamanan anda dalam mengambil hikmahnya
* tuk temen2 milis dejekaen, salam jabat erat. Terus bangun kebaikan & kebersamaan
* tuk mas andri yg ada di center/pusat, khususnya, thnx atas tanggapannya yg bijak

1 comment:

angin-berbisik said...

bagus tausiyahnya mas...karena saya ini emang suka mengeluh...padahal ga boleh ya :P