Lelaki itu sudah lanjut usia. Aku kira umurnya 70 th lebih. Kami biasa memanggilnya Mbah. Di usianya yg telah lanjut itu, dia masih biasa mengantar cucunya ke sekolah, naik motor. Walo matanya sudah tiak bagus lagi penglihatannya, ternyata dia masih bisa dan berani mengendarai motor. Ya, memang sih, dia kendarai motor itu dg pelan2, tentunya. Dan terbatas utk waktu siang hari aja, kalo malam dia ga berani –terkait dg penglihatannya tadi. Klo mo nemuin Mbah, sungguh gampang. Asal pas ada di tempat –ga keluar
Mbah memang suka sekali nyelingin pembicaraannya dengan istilah/ungkapan2 jawa. Hal ini tidak mengherankan sebetulnya, mengingat salah satu episode kehidupan dia dulu yg cukup lama bkecimpung pada kesenian jawa yg biasa disebut dengan kuda lumping, dan juga kesukaan dia pada wayang.
Kebiasaan Mbah yg laennya adalah menutup pintu masjid. Walo tidak selalu dia sih, yg melakukannya. Biasanya bersama dengan temen laen yg juga pulang agak belakangan selesai shalat berjamaah.
Sungguh, sebetulnya banyak hal kebaikan yg bisa kita lakukan dalam hidup kita. Dalam waktu yg kita miliki. Termasuk pada sisa2 umur kita. Walopun hal2 itu kadang keliatan sepele, kecil, namun sbenarnya itu tetap memberikan arti untuk keseluruhannya. Sesuatu yg banyak dan besar itu tidak terlepas dari salah satu unsurnya yg kecil2, bukan?
Pada sisi laennya, kebiasaan melakukan kebaikan ini akan makin terasa menempati posisi yg penting ketika kita sadar bahwa kita tidak tau kapan akhir dari umur yg kita miliki. Kita berharap, semoga akhir umur kita ditutup dg kebaikan. Dan itu, sekali lagi, tidak terlepas dari kebiasaan kita. Seperti klip rekaman ini.




